Francesco Bagnaia menghadapi seri penentuan titel juara dunia MotoGP 2023 di Valencia. Bagnaia menyebut, persaingan tahun ini yang terberat di dalam kariernya.

Pebalap Ducati itu masih dalam jalur memenangi titel juara dunia MotoGP kedua beruntun, sekaligus masuk daftar elite yang baru berisikan Valentino Rossi dan Marc Marquez. Bagnaia menghadapi perlawanan sengit dari rider Pramac Jorge Martin sampai seri pamungkas, akhir pekan ini.

Bagnaia toh di atas angin usai mengoleksi 437 poin, unggul 21 poin dari rivalnya itu. Titel juara dunia bisa dikunci Bagnaia usai sprint race MotoGP Valencia (25/11/2023) apabila meraih setidaknya empat poin lebih banyak ketimbang Martin.

Sementara itu, pada musim lalu Francesco Bagnaia melakukan comeback sensasional untuk mengalahkan Fabio Quartararo pada perebutan titel juara dunia MotoGP. Bagnaia mengejar defisit 91 poin di paruh pertama musim 2022, sebelum berbalik unggul 17 poin di klasemen akhir.

Bagnaia mengatakan, persaingan titel juara dengan Jorge Martin lebih berat ketimbang saat melawan Quartararo. Tak sekadar karena berbagi tunggangan yang sama dengan Martin, Bagnaia juga membuat banyak kesalahan sendiri.

“Ini tentu saja yang terberat, juga karena aku membuat banyak kesalahan di musim ini dan kami tiba di situasi di mana aku seharusnya bisa mendapatkan lebih banyak poin, tapi karena kesalahan-kesalahanku, kami sekarang masih dalam persaingan,” ungkap rider Italia itu dikutip Autosport.

“Dan bertarung melawan seorang pebalap yang sangat tangguh dan sangat energik ketika dia melaju di atas lintasan dalam time attack atau sprint race itu tidak mudah, ditambah lagi dia menunggangi motor yang sama dengaku, dan kami bisa berbagi data.”

“Jadi, sudah pasti dibandingkan pada musim lalu, sekarang itu jauh-jauh lebih sulit dan kupikir kami mengelola situasinya dengan baik mengingat setiap hari Minggu, kami tangguh. Sudah pasti, untuk Valencia, aku akan butuh meningkatkan kenyamananku pada hari Sabtu,” imbuh Bagnaia menatap seri pamungkas MotoGP Valencia 2023.