Karisma Evi Tiarani, atlet para atletik, mempersembahkan medali perak di Paralimpiade 2024. Prestasinya semakin istimewa karena ia juga memecahkan rekor dunia.
Tampil di Stade de France, Minggu (8/9/2024) dini hari WIB, Karisma menjadi pelari tercepat kedua dalam partai final nomor pertandingan 100 meter putri klasifikasi T42/63.
Ia membukukan waktu 14,26 detik dan meraih medali perak, sekaligus menjadi catatan rekor dunia. Adapun medali emas direbut Martina Caironi dari Italia.
Caironi menjadi pelari tercepat yang menyentuh finis usai mencatatkan waktu 14,16 detik. Sedangkan medali perunggu diraih Monica Graziana Contrafatto (Italia) mencatatkan waktu 14,60 detik.
Baca juga: Saptoyogo Pecah Rekor Pribadi di 200 Meter, Agak Kecewa Tak Raih Medali |
“Ini luar biasa. Saya tidak membayangkan hal ini akan terjadi karena mereka (trio Italia) selalu tampil hebat. Saya pikir mereka sangat cepat setelah 60 meter. Ini sungguh menakjubkan,” kata Karisma dalam keterangan tertulis NPC Indonesia.
Karisma menyadari bahwa pelari yang menggunakan kaki buatan terlihat kesulitan pada momen start. Ia pun memanfaatkan kondisi itu dengan berlari lebih cepat pada 50 meter awal.
“Untuk yang memakai kaki asli memang harus maksimal di start awal. Sebisa mungkin harus meninggalkan di awal. Dengan begitu mereka tidak bisa mengejar di akhir,” Karisma menjelaskan.
Baca juga: Ni Nengah Widiasih Minta Maaf Gagal Raih Medali Paralimpiade 2024 |
Sementara itu, tim pelatih para atletik Indonesia, Setiyo Budi Hartanto, mengapresiasi dukungan berbagai pihak pada masa persiapan menuju Paris.
“Ini sudah hasil yang sangat memuaskan karena kami hanya menargetkan satu medal perunggu dan ini dapat dua medali perak,” kata Setiyo.
Setiyo Budi menyebut para atlet bisa tampil maksimal di Paris karena tak terbebani dengan target. Sebagai seorang senior di cabor para atletik, Setiyo Budi ingin Karisma Evi dan kawan-kawan tampil lepas saat pertandingan.
“Selama ini atlet harus dibawa happy terus dan yakin bisa. Jadi mereka bisa bermain rileks tanpa beban. Ketika itu dia (Karisma Evi) tersungkur di juara dunia, nomor empat, akhirnya balas dendamnya di sini,” kata Setiyo.